Senin, 02 Januari 2012

askep kolitis ulseratif


ANATOMI FISIOLOGI
USUS BESAR (KOLON)
Merupakan usus yang memiliki diameter yang lebih besar dari usus halus.Memiliki panjang 1,5 M dan berbentuk huruf “ U “ terbalik.
·         Fungsi nya adalah :
            - Menyerap air selama proses pencernaan
            - Tempat di hasilkannya vitamin K dan H sebaga hasil simbiosis dengan
               bakteri usus.
            - Membentuk masa feses.
            - Mendorong sisa makanan hasil pencernaan keluar dari tubuh.
usus-besar.jpg
diseases-of-the-digestive-system

A.    TINJAUAN MEDIS
1.      DEFINISI
Kolitis Ulseratif adalah peyakit ulseratif dan inflamasi berulang dari lapisan mukosa kolon dan rectum.(Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2.2001.1106)
Kolitis Ulseratif merupakan penyakit peradangan pada kolon non spesifik yang umumny berlangsung lama disertai masa remisi dan eksaserbasi yang berganti- ganti. (Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Vol 1.2005.461)
Kolitis Ulseratif adalah penyakit serius disertai dengan komplikasi sistemik dan angka mortilitas yang tinggi. Akhirnya 10% sampai 15% pasien mengalami karsinoma kolon. (Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. 2001.1106)
Kolitis Ulseratif adalah inflamasi usus yang kronis dan hanya mengenai mukosa dan submukosa kolon. (Patofisiologi Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. 2009.321)
Kolitis Ulseratif adalah merupakan penyakit primer yang didapatkan pada kolon, yang merupakan perluasaan dari rektum. (Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. 1990. 137)
Kolitis Ulseratif mempengaruhi mukosa superficial kolon dan dikarakteristikkan dengan adanya ulserasi multiple, inflamasi menyebar, dan deskuamasi atau pengelupasan epithelium kolonik. Awitan puncak penyakit ini adalah antara usia 15 sampai 40 tahun, dan menyerang kedua jenis kelamin sama banyak.
Perdarahan terjadi sebagai akibat dari ulserasi. Lesi berlanjut, yang terjadi secara bergiliran, satu lesi diikuti oleh lesi yang lainnya. Proses penyakit mulai pada rectum dan akhirnya dapat mengenai seluruh kolon. Akhinya usus menyempit, memendek, dan menebal akibat hiperatrofi muskuler dan deposit lemak.

2.      ETIOLOGI
Beberapa faktor penyebab terjadinya Kolitis Ulseratif yaitu :
a.       Faktor genetik tampaknya berperan dalam etiologi karena terdapat hubungan familial yang jelas antara colitis ulseratif, enteritis regional dan spondilitis ankilosa.
b.      Lingkungan seperti pestisida, adiktif makanan, tembakau, dan radiasi.
c.       Imunologi. Penelitian menunjukkan abnormalitas dalam imunitas seluler dan humoral pada orang dengan gangguan ini.
d.      Mikobakterium.
e.       Alergi.
f.       Diet.


3.      PATOFISIOLOGI

 

4.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Diagnostik yang dapat dilakukan adalah :
Pemeriksaan
Hasil
Normal
·         Sinar – X
·         Lesi menyebar pada kolon.

·         Pemendekan kolon.
·         Tidak terdapat lesi pada kolon.
·         Panjang kolon 1,5 M.

·         Endoskopi
·         Mukosa yang rapuh.
·         Mukosa terinflamasi dengan eksudat dan ulserasi.
·         Mukosa

·         Tidak terdapat eksudat dan ulserasi.
·         Sigmoidoskopi
·         Mukosa yang rapuh.





·         Mukosa terinflamasi dengan eksudat dan ulserasi.
·         Mukosa berlapisan dengan lendir untuk melapisi lambung.
·         Mukosa tidak terinflamasi dan tidak adanya cairan eksudat hanya cairan lender untuk melindungi lambung dari asam lambung.
·         Koloniskopi
·         Mukosa rapuh dengan pseudopolip atau ulkus pada kolon kiri.
·         Mukosa berlapisan dengan lendir untuk melapisi lambung.
·         Tes laboratorium
·         Hemoglobin rendah.



·         Albumin rendah.
·         Lk : 13.5-18 g/dl.
-          Pr : 11.5-16 g/dl

·         3.5 - 5 g/dL.



5.      MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama dari colitis ulseratif adalah :
a.       Diare (10 sampai 20 kali/ hari)
b.      Nyeri abdomen.
c.       Tenesmus Intermitten.
d.      Perdarahan rectal.
e.       Anoreksia.
f.       Demam.
g.      Nausea.
h.      Muntah.


6.      KOMPLIKASI
Komplikasi pada Kolitis Ulseratif adalah :
a.       Penyempitan lumen usus.
b.      Pioderma gangrenosa.
c.       Episkleritis.
d.      Uveitis.
e.       Arthritis.
f.       Spondilitis ankilosa.
g.      Gangguan fungsi hati.
h.      Karsinoma kolon.
i.        Retinitis.
j.        Hemoragi.
k.      Perforasi.
l.        Neoplasma malignan.
m.    Nefrolitiasis.
n.      Eritema nodosum.
o.      Batu ginjal.
p.      Batu empedu.


7.      PROGNOSA
Pada keadaan yang berat dimana didapatkan kelainan yang cukup luas, kemungkinan terjadinya komplikasi serta berkembangnya penyakit ini menjadi karsinoma cukup besar, sehingga pada keadaan ini prognosis tidak baik. Hal ini di sebabkan karena kolitis tidak dapat diobati sampai tuntas dan setiap saat mungkin terjadi  kekambuhan, yang dapat dihubungkan dengan waktu. Faktor waktu itu juga sangat menentukan keberhasila pengobatan, yang dengan sendirinya tentu akan mempengaruhi prognosis penyakit ini.
Kemungkinan dapat disembuhkan dengan tindakan kolektomi.

8.      PENATALAKSANAAN MEDIS
Tindakan medis untuk colitis ulseratif ditujukan untuk mengurangi inflamasi, menekan respon imun, dan mengistirahatkan usus yang sakit, sehingga penyembuhan dapat terjadi.
1.      Penatalaksanaan secara umum
a.       Pendidikan terhadap keluarga dan penderita.
b.      Menghindari makanan yang mengeksaserbasi diare.
c.       Menghindari makanan dingin, dan merokok karena keduanya dapat meningkatkan motilitas usus.
d.      Hindari susu karena dapat menyebabkan diare pada individu yang intoleransi lactose.
2.      Terapi Obat.
Obat- obatan sedatife dan  antidiare/ antiperistaltik digunakan untuk mengurangi peristaltic sampai minimum untuk mengistirahatkan usus yang terinflamasi.
a.       Menangani Inflamasi        : Sulfsalazin (Azulfidine) atau 
               Sulfisoxazal (Gantrisin).
b.      Antibiotic                          : Digunakan untuk infeksi.
c.       Azulfidin                           : Membantu dalam mencegah
  kekambuhan.
d.      Mengurangi Peradangan   : Kortikosteroid (Bila kortikosteroid
dikurangi/ dihentikan, gejala  penyakit dapat berulang. Bila kortikosteroid dilanjutkan gejala sisa merugikan seperti hipertensi, retensi cairan, katarak, hirsutisme (pertumbuhan rambut yang abnormal).
3.      Psikoterapi                              : Ditujukan untuk menentukan faktor
yang menyebabkan stres pada pasien, kemampuan menghadapi faktor- faktor ini, dan upaya untuk mengatasi konflik ehingga mereka tidak berkabung karena kondisi mereka.


9.      DAFTAR PUSTAKA
Price, A., & Wilson,L.M. (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-   
       Proses Penyakit Edisi 6, Vol 1,hal 461- 464. Jakarta : EGC.
Suddarth, B., Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Keperawatan
         Medikal Bedah Edisi 8, Vol 2, hal 1106- 1120. Jakarta : EGC.
Doengoes, (2001). Perencanaan Asuhan Keperawatan
                         -ulseratif.html
Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005- 2006
Waspadji, S., dkk. (1990). Ilmu penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: 
           FKUI.




Kasus
Ny. Y berusia 35 tahun, mengeluh kram berat, BAB cair lebih dari 10 kali/ hari, demam, nyeri pada abdomen, anoreksia 3 minggu. Klien mengatakan mengalami demam hampir 1 minggu.  Setelah ditanya lebih lanjut feses berwarna gelap dan encer sebagian terbungkus darah. Ny. Y mempunyai kebiasaan merokok 5 tahun dan baru berhenti. Ny. Y mengatakan mudah lelah, penurunan BB, malaise dan pusing. Klien mengatakan kurang beristirahat dan tidak menghadiri arisan karena diare dan rasa nyeri. Setelah dilakukan TTV di dapat T : 38 ° C, N: 50x/ menit, R : 30x/ menit, TD: 90/60 mmHg.
A.    PENGKAJIAN
Pengkajian diambil dari          :
·         Pasien                          : Tgl Pengkajian          : 10 Oktober 2010
 Nama Lengkap         : Ny. Y
 Tgl lahir/ Umur         : 8 Agustus 1976/
  35 tahun
 Ruang/ TT                 : Mawar
Diagnosa Medik        : Belum ada
Alamat                       : Jl. Ayani 2 Gg Buntu
No Hp                        : 085750170907
Pendidikan                : SMA
Pekerjaan                   : RT
Status pernikahan      : Kawin.
1.      INFORMASI MEDIK
1.      Keluhan utama                                          : Nyeri abdomen, BAB cair
  lebih dari 10x/ hari, pusing.
2.      Keluhan yang menyertai                           : Anoreksia 12 Minggu,
  Penurunan BB.
3.      Riwayat penyakit sekarang                       : Tidak ada
4.      Waktu dan tempat pengobatan terakhir    : 2 hari yang lalu membeli
  obat di warung.
5.      Obat terakhir yang didapat                       : Entrostop, paramex.
6.      Pemeriksaan penunjang medis                  : Belum Ada.
7.      Alat Bantu                                                : Kontak lensa/ Kacamata.
8.      Keluarga Berencana                                  : [ Ya] :[ Suntik ]
9.      Kebiasaan                                                  : Kopi : 2 gelas/ hari.
  Merokok 1 Batang/ hari.
10.  Alergi                                                        : Ada, Makanan : Udang.
  Reaksi alergi    : Gatal- gatal
11.  Riwayat penyakit keluarga                       : Hipertensi.
2.      KEADAAN UMUM
1.      Keadaan sakit                                                       : Tampak sakit sedang
Data objektif dari hasil pengamatan/ inspeksi      :
·         Muka pucat.
·         Klien tampak lemah.
·         Klien merintih kesakitan.
·         TTV : T : 38 °C, N: 50x/ menit, R: 30x/ menit, TD: 90/60 mmHg.
2.      Tingkat kesadaran kualitatif                                 : Compos Mentis.
3.      Tingkat kesadaran kuantitatif                               :
Respon Motorik                      : 5
Respon verbal                          : 5
Respon membuka Mata          : 3
Jumlah skor                             : 13
,           Kesimpulan                             : Baik


4.      Tanda Vital
T : 38 ° C,              N : 50x/ Menit,            TD : 90/60 mmHg,      R : 30x/ menit.
[ Axila ]                 [ Lemah  ]                    [ Lengan Kanan ]
                                                                  [ Duduk ]
3.      JANTUNG DAN PERNAPASAN
1.      Bentuk thorax dan vertebrata                               : Normal
2.      Pergerakan Dada                                                   : Simetris
3.      Ictus Cordis                                                          :
4.      Sirkulasi                                                                : [ Pusing ]. [ Kram ]

4.      STATUS NUTRISI
1.      BB                         :  40 Kg                       TB       : 158 cm.
2.      Rambut                 : [ Mudah rontok, bercabang, mudah patah, kusam].
3.      Rongga Mulut       : [ Stomatitis, Bersih ].
4.      Lidah                     : [ Bersih ]
5.      Gerakan mulut dan tenggorokan              : [ Simetris ]
6.      Kesulitan Menelan                                    : [ Tidak Ada ]
7.      Kulit  : Turgor                                           : [ Bersisik ]
8.      Nafsu Makan                                            : [ Mual, Muntah, Menurun ]
9.      Kebiasaan Makan / Jenis Makan              : 3x Sehari/ Gorengan, bakso.
10.  Pantangan                                                             : [ Tidak Ada ]
11.  Kebiasaan Minum                                     : [ air putih : 4 gelas/ hari]
  [ kopi : 2 gelas/ hari ].
5.      ELIMINASI
1.      Abdomen                                                  : [ Datar ]
  [Nyeri tekan, lokasi : bagian kiri bawah]
2.      Kebiasaan Defekasi                                  : 10 x/ Sehari.
3.      Masalah usus besar                                    : [ Diare, Feses Berdarah ].
4.      Masalah kandung kemih                           :
6.      AKTIVITAS DAN LATIHAN
1.      Posisi saat berdiri                                      : [ Tegak ]
2.      Posisi saat berbaring                                  : [ Datar ]
3.      Kebiasaan                                                  : Mandi : 2x/ hari.
  Berpakaian : 3x/ hari
4.      Olahraga yang disukai                              : Berenang, jogging.
5.      Frekuensi olahraga                                    : [ Sesak Napas, pusing
    Setalah beraktivitas ].
7.      TIDUR DAN ISTIRAHAT
1.      Kebiasaan Tidur                                        : Malam, 3 jam
  Siang, 1 jam.
2.      Masalah                                                     : Insomnia
8.      SENSORI – KOGNITIF
1.      Pupil                                   Kanan             : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 mm
Kiri                  : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 mm
2.      Reflek Cahaya                  Kanan              : Positif.
Kiri                  : Positif.
3.      Lensa                                                         : [ Jernih ]
4.      Pendengaran telinga kanan/ kiri                : [ Tak ada kelainan ]
5.      Bahasa sehari- hari                                    : [ Indonesia]
6.      Berbicara                                                   : [ Normal ]
7.      Status Emosi                                             : [ Gelisah, Depresi, Takut,
     Khawatir].
9.      KEYAKINAN – NILAI
1.      Agama                                                                   : Islam
2.      Permintaan kunjungan rohaniawan saai ini           : [ Ada ]
3.      Harapan pasien/ keluarga                                      : Secepatnya sembuh,

10.  PENJELASAN KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
Tentang                                                           :
1.      Jam tamu pukul/ jumlah.
2.      Konsultasi dokter.
3.      Tv.
4.      Jam makan.
5.      Wc/ kamar mandi.
6.      Pengaturan tempat tidur.
7.      Perlengkapan yang perlu dibawa.


Tanda Tangan

                                                                                             Istafiyana Rahayu


B.     Analisa Data
Hari/ tanggal
Symptom
Etiologi
Proplem
Selasa, 1 Maret 2011.
08.00 sampai 08.30
Ds: - Klien mengatakan rasa nyeri pada perut.
-          Klien mengatakan kram.
Do:-   Klien tampak gelisah.
-          Klien tampak menahan rasa sakit.
-          Klien tampak lemah.
-           
Inflamasi jaringan
Nyeri
Selasa, 1 Maret 2011.
08.45 sampai 09.15
Ds: - klien mengatakan BAB cair lebih dari 10x sehari.
-          Klien mengatakan feses
            berwarna gelap dan
            terbungkus darah.
-          Adanya rasa nyeri.
Do: - Penurunan berat badan.
-          Feses berwarna gelap.
-          Muka pucat.
-          Bibir kering.
-          Klien tampak lemah.
Inflamasi Usus/ Malabsorpsi usus
Diare
Selasa, 1 maret 2011.
09.30 sampai 09.50
Ds: - Klien mengatakan tidak nafsu makan.
-          Klien mengatakan berat badan menurun.
-          Klien mengatakan merasa lemah, mual.
Do: - Penurunan BB.
-          Klien tampak lemah, pucat.
-          Bibir kering.
-          Rambut kusam.
Gangguan absorpsi nutrisi.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Rabu, 2 Maret 2011.
10.00 sampai 10.20
Ds: - klien mengatakan mengalami demam selama 1 minggu.
-          Klien mengatakan mengalai pusing.
Do: T : 38 °C, N: 50.x/M, R :
          30x/ M, TD: 90/60 
          mmHg.
-          Klien tampak menggigil
Proses infeksi
Hipertermi
Rabu, 2 Maret 2011.
10.20 sampai 10.50
Ds: - klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit dan pengobatannya.
Do: - Klien banyak bertanya mengenai penyakit yang dialaminya.
-          Klien tidak memgikuti intutruksi dengan benar.
-          Terjadi komplikasi.
Kurangnya informasi tentang penyakit.
Kurang pengetahuan





C.    Diagnosa Keperawatan
1.      Nyeri b/d inflamasi jaringan.
2.      Diare b/d inflamasi atau malabsorpsi usus.
3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Gangguan absorpsi nutrisi.
4.      Hipertermi b/d proses infeksi.
5.      Kurang pengetahuan b/d Kurangnya informasi tentang penyakit.
Prioritas Masalah
1.      Diare b/d inflamasi atau malabsorpsi usus.
2.      Nyeri b/d inflamasi jaringan.
3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Gangguan absorpsi nutrisi.
4.      Hipertermi b/d proses infeksi.
5.      Kurang pengetahuan b/d Kurangnya informasi tentang penyakit.

D.    Intervensi Keperawatan.
Hari/ Tanggal : 1 Maret 2011
Paraf
Diagnosa : Diare b/d inflamasi atau malabsorpsi usus di tandai dengan :
Ds :-    Klien mengatakan BAB cair lebih dari 10x sehari.
-          Klien mengatakan feses berwarna gelap dan terbungkus darah.
-          Klien mengatakan adanya rasa nyeri.
Do :-    Penurunan berat badan.
-          Feses berwarna gelap.
-          Muka pucat.
-          Bibir kering.
-          Klien tampak lemah.
Tafi
Tujuan & Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam frekuensi BAB menurun dengan KH :
·         BAB cair berhenti atau berkurang.
·         Klien melaporkan penurunan frekuensi defekasi berkurang.
·         Bibir terlihat lembab.

Tafi






Intervensi
Rasional
Paraf
·         Observasi dan catat frekuensi defekasi, karakteristik, jumlah dan faktor pencetus.
·         Identifikasi makanan dan cairan yang mencetuskan diare, mis, buah,bumbu, minuman karbonat, pruduk susu.
·         Tingkatkan tirah baring, berikan alat- alat di samping tempat tidur.



·         Mulai pemasukan cairan per oral secara bertahap. Hindari minuman dingin.


·         Membantu membedakan penyakit individu dan mengkaji beratnya episode.



·         Meningkatkan iritasi meningkatkan istirahat usus.





·         Istirahat menurunkan mortilitas usus juga menurunkan laju metabolisme bila infeksi atau pendarahan sebagai komplikasi, defekasi tiba- tiba dapat terjadi tanpa tanda dan dapat tidak terkontrol.
·         Memberikan istirahat kolon dengan menghilangkan/ menurunkan rangsangan makan/ cairan. Makan secara bertahap mencegah kram dan diare berulang, cairan dingin dapat meningkatkan motilitas usus.
Tafi
Hari/ Tanggal : 1 Maret 2011
Paraf
Diagnosa : Nyeri b/d inflamasi jaringan di tandai dengan
Ds :-    Klien mengatakan rasa nyeri pada perut.
-          Klien mengatakan kram.


Do :-    Klien tampak gelisah.
-          Klien tampak menahan rasa sakit.
-          Klien tampak lemah.
Tafi
Tujuan & Kriteria Hasil : setelah dilakukan tindakan 1x 30 menit nyeri abdomen berkurang atau hilang dengan KH :
·         Klien mengatakan nyeri berkurang/ hilang.
·         Kram hilang.
·         Klien dapat mendeskripsikan bagaimana mengontrol nyeri.
·         Klien dapat menerapkan metode non farmakologi untuk mengontrol nyeri.
·         Klien mengatakan kebutuhan istirahat dapat terpenuhi.
·         Skala nyeri 2- 5.
Tafi
Intervensi
Rasional
Paraf
·         Kaji laporan kram abdomen/ nyeri, catat lokasi, lamanya intesitas (skala 0-10).



·         Kaji faktor yang meningkatkan atau mrnghilangkan nyeri.
·         Berikan posisi yang nyaman.
·         Ciptakan lingkungan yang nyaman.

·         Jelaskan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri.


·         Kolaborasi dalam modifikasi diet, memberikan makanan dan cairan padat sesuai toleransi.
·         Berikan analgesik.




·         Antikolinergik.


·         Anodin supositoria.

·         Nyeri sebelum defekasi sering terjadi dengan tiba- tiba, dapat berat dan terus menerus. Perubahan pada karakteristik nyeri dapat menunjukkan komplikasi mis, perforasi, toksik megakolik.

·         Menunjukkan pencetus/ faktor pemberat atau mengidentifikasikan terjadinya komplikasi.
·         Menurunkan tegangan abdomen.
·         Dengan lingkungan yang nyaman klien dapat merasa rileks dan dapat beristirahat dengan tenang.
·         Teknik farmakologi dapat menurunkan ketengangan otot, meningkatkan relaksasi, rasa control diri dan kemampuan koping.
·         Istirahat usus penuh dapat menurunkan nyeri dan kram.




·         Nyeri bervariasi dari ringan sampai berat dan perlu penanganan untuk memudahkan istirahat adekuat dan penyembuhan.
·         Menghilangkan spasme saluran GI dan berlanjutnya nyeri klonik.
·         Merilekskan otot rectal, menurunkan nyeri spasme.
Tafi
Hari/ Tanggal : 1 Maret 2011
Paraf
Diagnosa : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Gangguan absorpsi nutrisi di tandai dengan :
Ds :-     Klien mengatakan tidak nafsu makan.
-          Klien mengatakan berat badan menurun.
-          Klien mengatakan merasa lemah, mual.
Do:-     Penurunan BB.
-          Klien tampak lemah, pucat.
-          Bibir kering.
-          Rambut kusam.

Tafi
Tujuan & Kriteria Hasil : Setelah dilakukan keperawatan 2 x 24 jam nutrisi klien terpenuhi dengan KH :
·         Menunjukkan peningkatan BB.
·         Bibir lembab.
Tafi
Intervensi
Rasional
Paraf
·         Kaji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini dan kesulitan menelan.



·         Dorong, tirah baring atau pembatasan aktivitas selama fase sakit akut.
·         Anjurkan istirahat sebelum makan.

·         Berikan kebersihan oral.
·         Hindari makanan yang dapat menyebabkan kram abdomen, flatus mis, produk susu.
·         Kolaborasi : Pertahankan puasa sesuai indikasi.

·         Berikan obat sesuai indikasi, contoh :
Donnatal, natrium dengan belladonna (Butibel), propantelen bromide (Probanthine).

·         Besi (Imeron yang disuntikkan).
·         Berikan nutrisi parentral total, terapi IV sesuai indikasi.
·         Makanan yang dimakan klien mempengaruhi status nutrisi klien. Dengan adanya kesulitan menelan asupan nutrisi menjadi berkurang sehingga terjadi penurunan berat badan dan kelemahan.
·         Menurunkan kebutuhan metabolik untuk mencegah penurunan kalori dan simpanan energi.
·         Menenangkan peristaltik dan meningkatkan energi untuk makan.
·         Mulut yang bersih dapat meningkatkan rasa nyaman.
·         Mencegah serangan akut/ eksaserbasi gejala.



·         Istirahat usus menurunkan peristaltic dan diare dimana menyebabkan malabsorpsi/ kehilangan nutrient.
·         Antikolinergik diberikan 15- 30 menit sebelum makan memberikan penghilang kram dan diare, menurunkan motiltas gaster dan meningkatkan waktu untuk absorpsi nutrient.

·         Mencegah/ mengobati anemia.
·         Program ini mengistirahatkan saluran GI sementara memberikan nutrisi penting.


Tafi
Hari/ Tanggal : 2 Maret 2011
Paraf
Diagnosa : Hipertermi b/d proses infeksi di tandai dengan :
Ds :-    klien mengatakan mengalami demam selama 1 minggu.
-          Klien mengatakan mengalai pusing.
Do: T : 38 °C, N: 50.x/M, R :30x/ M, TD: 90/60 mmHg.
-          Klien tampak menggigil
Tafi
Tujuan & Kriteria Hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 60 menit, suhu tubuh kembali normal dengan KH :
·         Suhu 36- 37 ° C.
·         Klien tidak menggigil.
·         Klien mengatakan dapat beristirahat dengan tenang.
Tafi
Intervensi
Rasional
Paraf
·         Observasi TTV setiap 2 jam.

·         Berikan minuman yang banyak.
·         Berikan kompres hangat.
·         Kolaborasi pemberian antipiretik.
·         Mengetahui perubahan TTV. Aapakah suhu kembali normal.
·         Klein hipertermi banyak kehilangan cairan.
·         Kompres dapat menurunkan suhu.
·         Klien dengan hipertermi akan mengalami kesulitan untuk istirahat.


Tafi
Hari/ Tanggal : 2 Maret 2011
Paraf
Diagnosa : Kurang pengetahuan b/d Kurangnya informasi tentang penyakit di tandai dengan :
Ds :- Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit dan
         pengobatannya.
Do:-    Klien banyak bertanya mengenai penyakit yang dialaminya.
-          Klien tidak memgikuti intutruksi dengan benar.
-          Terjadi komplikasi.
Tafi
Tujuan & Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 30 menit, jam klien mendapatkan informasi tentang proses penyakit dan pengobatan dengan KH :
·         Pernyataan tentang informasi.
·         Klien mengikuti proses keperawatan.
·         Melakukan perubahan pola hidup.
Tafi
Intervensi
Rasional
Paraf
·         Tentukan persepsi klien tentang proses penyakit.
·         Kaji ulang obat, tujuan, frekuensi, dosis, dan kemungkinan efek samping.
·         Ingatkan klien untuk mengobservasi efek samping bila steroid diberikan dalam jangka panjang, mis, ulkus, edema muka, kelemahan otot.
·         Tekankan pentingnya perawatan kulit, mis, teknik cuci tangan dengan baik dan perawatan perineal yang baik.
·         Anjurkan berhenti merokok.

·         Penuhi kebutuhan evaluasi jangka panjang dan evaluasi ulang periodik.

·         Rujuk ke sumber komunitas yang tepat, mis perawat kesehatan masyarakat, ahli diet, kelompok pendukung, dan pengamat social.
·         Membuat pengetahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar individu.
·         Meningkatkan pemahaman dan dapat meningkatkan kerjasama dalam program.


·         Steroid dapat digunakan untuk mengontrol inflamasi dan mempengaruhi remisi penyakit: namun obat dapat menurunkan ketahanan terhadap infeksi dan menyebabkan retensi cairan.
·         Menurunkan penyebaran bakteri dan resiko iritasi/ kerusakan kulit.





·         Dapat meningkatkan motilitas usus.

·         Pasien dengan inflamsi penyakit usus berisiko untuk kanker kolon/ rectal dan evaluasi diagnostik teratur dapat diperlukan.
·         Pasien dapat keuntungan dari pelayanan ini dalam koping dengan penyakit kronis dan evaluasi pengobatan.

Tafi







E.     Implementasi
No. DX
Hari/ Tanggal 
Waktu
           Implementasi 
    Paraf

1.       

2 Maret 2011.


09.00



09.15

09.30

11.00

·         Mengobservasi karakteristik defekasi dengan menanyakan kepada klien tentang warna, banyaknya,apakah ada darah.
·         Menanyakan kepada klien makanan apa saja yang mencetus terjadi diare.
·         Meletakkan klien dengan posisi tirah baring yang sesuai.
·         Masukan cairan oral secara bertahap dengan melibatkan keluarga dan menghindari minuman yang dingin.

Tafi






2.       

3 Maret 2011

09.00


09.10


09.20

09.30


09.30

10.00

11.00


·         Mengkaji nyeri yang dialami klien san respon nyeri dengan menggunakan GCS.
·         Mengkaji factor pemicu nyeri dengan menanyakan kepada klien factor apa saja yang dapat meningkatkan nyeri.
·         letakkan posisi yang nyaman untuk klien beristirahat.
·         Menciptakan lingkungan yang nyaman dengan cara :
-          Menghindari suasana yang ribut.
-          Membatasi jumlah pengunjung.
·         Menjelaskan teknik relaksasi yaitu : masase, napas dalam, music ll.
·         Mengkolaborasi dengan ahli diet makanan yang lunak.
·         Memberikan analgesik, antikolinergik, dan anodin supositoria.

Tafi







3.       

4 Maret 2011

09.00

09.15


09.20

09.25

09.40


10.30

11.00

11.15


·         Mengkaji kebiasaan diet dan adanya kesulitan menelan.
·         Mendorong tirah baring dan membatasi aktivitas klien yang memicu nyeri.
·         Mengganjurkan klien untuk istirahat sebelum makan.
·         Memberikan kebersihan oral dengan cara menggosok gigi klien.
·         Menghindari makanan yang menyebabkan kram abdomen seperti produk susu, pedas.
·         Mengkolaborasikan dengan ahli diet tentang nutrisi yang diperlukan klien.
·         Masukan nutrisi bisa dengan cara nutrisi oral.
·         Memberikan obat sesuai indikasi.

Tafi


4.       
5 Maret 2011
08.00


08.15

08.30

09.00
·         Mengobserasi TTV setiap 2 jam, dengan menggunakan alat : stetoskop, tensimeter, jam.
·         Memberikan minum sekitar 2 liter sehari.
·         Memberikan kompres hangat pada dahi.
·         Mengkolaborasikan dalam pemberian antipiretik sesuai indikasi.
Tafi









5.       
5 Maret 2011
09.15
·         Menanyakan persepsi klien tentang penyakit yang dialaminya.
·         Mengkaji ulang efek samping dari obat yang di berikan.
·         Mengingatkan klien untuk mengamati efek samping dari obat yang diberikan.
·         Menekankan kepada klien pentingnya perawatan kulit dengan cara memakai lation.
·         Mengganjurkan klien menghentikan merokok.
·         Memenuhi evaluasi jangka panjang dan evaluasi ulang tentang penyakit.
·         Menempatan klien ke tempat komunitas untuk meningkatkan koping klien.
Tafi



F.     EVALUASI
Hari/ Taggal
    Jam
No. DX
          Evaluasi
Paraf
3 Maret 2011.



























3 Maret 2011
09.30




























09.30
  1













 














2


Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam daire berkurang dengan :
·         S: Klien mengatakan  frekuensi BAB berkurang dari 10x/ hari menjadi 5x/ hari.
-          Klien mengatakan dapat beristirahat.
·         O : Bibir klien terlihat lembab.
·         A: Masalah teratasi sebagian.
·         P: Lanjutkan intervensi
1.      Identifikasi makanan dan cairan yang mencetuskan diare, mis, buah,bumbu, minuman karbonat, produk susu.
2.      Tingkatkan tirah baring, berikan alat- alat di samping tempat tidur.
3.      Mulai pemasukan cairan per oral secara bertahap. Hindari minuman dingin.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 30 menit nyeri abdomen berkurang atau hilang dengan :
·         S : Klien mengatakan rasa nyeri pada perut berkurang dan kram berkurang.
·         O : Klien tampak rileks.
·         Klien dapt beristirahat dengan tenang.
·         A : Masalah teratasi tdalam waktu 1 x 30 menit.
·         P : Intervensi dihentikan.

Tafi




























Tafi


6 Maret 2011
09.30
3
Setelah dilakukan keperawatan 2 x 24 jam nutrisi klien terpenuhi dengan :
·         S : Klien mengatakan nafsu makan meningkat.
·         O :   Peningkatan BB dari BB semula menjadi 41 Kg.
-          Klien tampak rileks
-          Bibir lembab.
-          Rambut kusam.
·         A : Masalah teratasi dalam waktu 2 x 24 jam.
·         P : Intervensi dihentikan.
Tafi












5 Maret 2011
08.00
4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 60 menit, suhu tubuh kembali normal dengan :
·         S : Klien mengatakan dapat beristirahat dengan tenang.
-          Klien mengatakan tidak menggigil.
·         O : Suhu 37 ° C.
·         Klien dapat beristirahat.
·         A : Masalah teratasi dalam waktu 2 x 60 menit.
·         P : intervensi dihentikan.
Tafi

5 Maret 2011
09.50
5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 30 menit, jam klien mendapatkan informasi tentang proses penyakit dan pengobatan dengan :
·         S :Klien mengatakan mengerti tentang penyakit.
·         O :Klien mengikuti proses keperawatan.
-          Klien dapat menjelaskan tentang proses penyakit dan pengobatannya.
-          Klien melakukan perubahan pola hidup.
·         A : Masalah teratasi dalam waktu 30 menit.
·         P : Intervensi dihentikan.
Tafi


2 komentar: